Senin, 21 April 2014

Ketika harus curhat di media online (Case Closed..sudah diselesaikan dengan cukup baik oleh Telkom)

Pada bulan lalu saya ingin melakukan upgrade channel untuk yes TV. Info call center agent 147 harus datang ke plasa telkom terdekat untuk melakukan pemisahan billing terlebih dahulu karena memang biasanya billing tagihan speedy dan yes TV jadi satu.  Nomor akun speedy kami 121.848.200.401

Pada 29 maret 2013, ayah saya selaku pelanggan untuk akun speedy datang ke plasa telkom untuk melakukan pemisahan billing, sayangnya pada surat permintaan mutasi jastel tidak disebutkan nama CS yang melayani ayah saya, namun nomor surat permintaan mutasi jastelnya tertera yaitu 426.866.319.48. Hasil dari kedatangan beliau ke plasa telkom, billing speedy dan yes tv dinyatakan terpisah. Nomor yes TV menjadi 127.202.162.527. Berdasarkan informasi CS plasa telkom tersebut, untuk upgrade channel yes TV bisa langsung menghubungi 147.

Saat itu saya yang menghubungi 147, untuk upgrade channel, ternyata harus ayah saya menghubungi 147 karena an. Beliau. setelah ayah saya menghubungi 147, syarat untuk upgrade channel selain pisah billing harus lakukan pembayaran terlebih dahulu untuk tagihan bulan april 2014. Akhirnya saya bayarkan tagihan yes TV pada tanggal 1 april 2014. Langsung konfirmasi ke 147, bahwa billing sudah dibayarkan, dari pihak 147, mengatakan pembayaran sudah diterima, dan channel akan diupgrade ke premium. Oiya, ditanggal 1 april itu saya masih dapat bonus free all channel sampai tanggal 11 april. Ternyata ditanggal 11 April channel saya bukannya upgrade malah jadi standard. Saya harus konfirmasi lagi ke 147 menanyakan status upgrade channelnya bagaimana, setelah tlp ke 147 baru dibuka semua kembali (proses yang sangat ribet untuk perusahaan telkomunikasi terbesar di Indo)

Tidak hanya sampai disitu, pada tangal 18 april 2014, saya ingin melakukan pembayaran speedy, dan ternyata tagihan speedy saya masih jadi satu dengan tagihan Yes TV, tagihan masih 300rban. Saya konfirmasi kembali ke 147, ditanggal 18 april malam, jika tidak salah nama online agent call center 147 bagian speedy adalah Akbar. Solusi diawal yang sangat tidak nyambung, dikatakan bahwa pemisahan billing harus ke plasa telkom, yang benar saja, saya sudah ke plasa telkom untuk pisah billing diakhir bulan maret, masih harus ke plasa telkom lagi????. Saya bersikukuh minta dibuatkan laporan, info dari Mas Akbar saat itu, sudah dibuatkan laporan.

Keesokan harinya adik Saya melepon ke 147 bagian telkomvision untuk melaporkan hal ini juga, agar kedua belah pihak melakukan crosscheck, dilayani oleh agent dgn nama online audrey. Info dr Audrey, benar pembayaran telkomvision/yes TV sudah diterima, maka dy buatkan laporan untuk billing yang belum juga terpisah.

saya tunggu sampai hari senin 21 April, masih belum dapat konfirmasi juga dari 147, saya telpon kembali 147 dengan mbak fadhilah bagian speedy, dan saya harus bercerita ulang lagi masalah saya, akhirnya dibuatkan laporan kembali.

Hari ini 22 april saya tlp kembali ke 147, dengan agent nadia, saya tidak mau menjelaskan lagi masalah saya apa, saya hanya bilang, saya mau tau progress laporan saya sudah sampai mana. Dia cek utk laporan saya, dan apa yang saya dapatkan, "Ibu tari, terakhir ibu tari melapor ke 147 adalah masalah tidak dapat terkoneksi, bukan masalah billing" Walah, saya tlp sampai 3x dari sabar sampai naik pitam, ternyata tidak ada laporannya? yang benar saja, silakan cek recording dr msg2 agent tersebut, ada tidak keluhan  saya. Dan dengan terpaksa, saya menjelaskan kembali kepada Mbak Nadia perihal masalah saya. Yang agak membuat saya marah, saat saya keluhkan, solusi yang sempat saya dapatkan adalah saya harus konfirmasikan hal ini ke bagian telkomvision bukan speedy. Jadi mohon maaf terpaksa saya harus ngomel kepada agent tersebut, sudah gak dibuatin laporan sebelum2nya sekarang mau diping pong kembali

Hari ini sudah tanggal 22 april, dimana tagihan saya sudah lewat 2 hari dari tanggal jatuh tempo, bukan saya tidak mau membayar, tapi perbaiki terlebih dahulu sistem billingnya dan kasih saya solusi. Klo sudah begini, saya pasti akan kena denda, tapi disatu sisi saya sudah minta dibuatkan laporan sejak tanggal 18 April.


Semoga ada tindak lanjut dari pihak telkom. Tulisan ini saya kirimkan juga via webmail di web telkom dan saya sudah isi form juga ke suara pembaca di detik.com. Jadi saya tidak hanya berceloteh di blog pribadi.